Matematika = “Mati-Mati Aka” ?
Matematika??
Suatu ilmu yang mempelajari tentang angka, logika, sistematika, abstraksi,
pencacahan, hitungan, aljabar, analisis, kombinatorik, dan lainya. Ya, itulah
sebagian cakupan ilmu yang ada dalam matematika. Tak sedikit masyarakat
berpendapat bahwa matematika itu mudah, enak, dan menyenangkan. Tak sedikit
pula yang membenci satu bidang yang sangat istemewa ini. Bahkan tak sedikit
juga orang yang sukses menempuh pekerjaan sesuai latar belakangnya di
pendidikan matematika. Dan tak sedikit pula orang yang mendapatkan prestise dari ilmu ini.
Masyarakat
minangkabau sendiri mayoritas (umur >20 tahun) berfikiran bahwa matematika
itu berasal dari kata “mati mati aka”,
mati berarti mati, aka berarti fikiran. Jadi jika
dianalogikan matematika itu adalah ilmu yang membuat otak dan fikiran bekerja
secara keras atau ilmu yang sukar dipahami sehingga membuat mumet kepala.
Akibatnya banyak diantara mereka yang beranggapan bahwa matematika itu bagaikan
“monster”, suatu yang ditakutkan dan dihindari.
Namun,
tak dapat dipungkiri bahwa berabad abad tahun sudah ilmu ini selalu digunakan
dalam kehidupan sehari hari. Banyak masalah yang dapat diselesaikan dan dengan
ilmu ini. Teringat cerita akan seorang fir’aun yang penasaran dengan ketinggian
dari suatu piramida. Seorang ahli matematika pada saat itu katakan bernama a, mampu mengetahui ketinggian suatu piramid
bukan dari mengukurnya dengan meteran tapi dengan bayangan. Dia melihat
bayangan temanya sama panjang dengan tinggi nya sendiri. Dari sini a dapat
menganalogikan hal yang sama. Dengan melihat bayangan piramid lalu mengukurnya.
Akhirnya a pun dapat menjawab rasa penasaran sang raja fir’aun. Begitupun dengan
kisah buah apel yang jatuh dari pohonya yang dialami oleh sir issac newton. Dari
peristiwa sederhana saja, dia memodelkanya dalam bahasa matematika hingga
akhirnya menjadi terkenal dan bahkan sampai saat ini penemuan gravitasi itu
selalu digunakan dalam kehidupan. Dan lebih menakjubkan lagi, seorang Al-farisi yang merupakan
ilmuwan matematika mampu memberikan penjelasan yang valid mengenaai tata warna
pelangi primer dan sekunder berdasarkan gabungan ilmu matematika dan fisika.
Begitulah
menakjubkanya matematika. Kisah
diatas hanya segelintir kisah luar biasa yang dialami oleh orang-orang yang
dulunya juga biasa saja, namun bisa menjadi luar biasa berkat ilmu sederhana
yang katanya sebagai “language of
science”.
Karena
kekaguman itulah muncul ketertarikan untuk lebih mendalami ilmu ini. Ketika sma
yang terlintas di fikiran adalah menjadi seorang diplomat, atau terlibat dalam
organisasi internasional. Namun niat itu menjadi sirna dikarenakan hasil
pengumuman undangan waktu itu adalah saya lulus di matematika ugm. Memang jalan
nya disini,, yang awalnya diawali dengan kekaguman terhadap ilmuan dan
penemuanya, sekarang diberikan waktu spesial oleh allah swt untuk mendalami
ilmu ini lebih detail lagi. Mungkin faktor nama juga berpengaruh terhadap studi
saya saat ini. Sehingga sering orang bertanya, “mengapa kamu mau kuliah di matematika?”. Mungkin karena nama ku “atika”yang
merupakan subset dari “matem_atika”. Hemmmm… #mekso haha.
Saat
ini hampir 5 tahun sudah studi ini saya tekuni. Dan sekarang masih bergelut dengan skripsi yang super
duber membutuhkan usaha dan pemahan yang luar biasa. Dari awal menekuni bidang
ini
banyak hal yang telah saya dapatkan, mulai dari mengasah
kemampuan analisa, kritis, sistematis, logis, dan realistis. Namun sangat
disayangkan sekali, sampai saat ini saya masih mencari tau arah dan tujuan mau
kemana akan dibawa ilmu yang sangat
spesialdan luar biasa ini. Saya setuju dengan masyarakat minang yang mayoritas
mengungkapkan bahwa matematika adalah “mati-mati
aka”. Makna dibalik kata itu memang saya rasakan saat ini. Menempuh studi
di matematika membutuhkan usaha yang keras, perjuangan, tekad, dan doa.
Berharap diwaktu yang tersisa ini saya mampu untuk menemukan kunci itu,
sehingga ketika usai studi nanti saya dapat membuka pintu kehidupan yang
nantinya ilmu yang saya geluti akan bermanfaat bagi masyarakat. Amin ya Rabbal Alamin..
0 komentar:
Posting Komentar